Daun Tunggal dan Bagian-bagiannya

DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Senin, 17 Februari 2020

ALAT DAN BAHAN
A.    Alat :
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
B.     Bahan :
1.      Daun Bambu (Bambusa sp)
2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum I.)
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5.      Daun Widelia (Widelia sp)
6.      Daun Keladi (Colocasia sp)
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)
8.      Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

A.    Tabel Hasil Pengamatan


No
Nama Tumbuhan
Bangun Daun
Ujung Daun
Pangkal Daun
Tepi Daun
Daging Daun
Permukaan Atas dan Bawah Daun
Warna Daun
Atas
Bawah
1.
Daun Bambu (Bambusa sp)
Lanset
Runcing
Runcing
Bertepi rata
Seperti perkamen
Kasap
Berbulu halus dan rapat
Hijau tua
2.
Daun Tebu (Saccharum officinarum I.)
Pita
Meruncing
Runcing
Bertepi rata
Seperti perkamen
Kasap
Berbulu
Hijau
3.
Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Jorong
Membulat
Membulat
Bertepi rata
Seperti kertas
Mengkilat
Berselaput lilin
Hijau
4.
Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.)
Perisai
Runcing
Membulat
Bergerigi ganda
Seperti kertas
Licin
Suram
Hijau kemerahan
5.
Daun Jarak Hijau (Ricinus communis L.)
Bulat/bundar
Runcing
Membulat
Berombak
Seperti kertas
Licin
Suram
Hijau
6.
Daun Widelia (Widelia sp)
Bulat/bundar
Meruncing
Meruncing
Bergerigi ganda
Seperti kulit/belulang
Berbulu kasar
Berbulu kasar
Hijau
7.
Daun Keladi (Colocasia sp)
Perisai
Runcing
Berlekuk
Bertepi rata
Seperti kertas
Berselaput lilin
Berselaput lilin
Hijau
8.
Daun Mangga (Mangipera indica L.)
Memanjang
Runcing
Runcing
Rata
Seperti kulit/belulang
Kasap
Kasap
Hijau tua
9.
Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bulat telur
Meruncing
Membulat
Bergerigi
Seperti kertas
Berbulu
Berbulu
Hijau tua

1.      Daun Bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi daun bambu :
Kingdom                    : Plantae
Subkingdom               : Tracheobionta
Superdivision             : Spermatophyta
Division                      : Magnoliophyta
Class                           : Liliopsida
Subclass                     : Commelinidae
Ordo                           : Cyperales
Family                        : Poaceae
Genus                         : Bambusa
Spesies                       : Bambusa sp
(Sumber                      : Rosa, 2018)
Menurut hasil pengamatan yang telah kami lakukan, daun bambu (Bambusa sp) adalah tanaman jenis rerumputan (graminae) dengan rongga dan ruas di batangnya serta berdinding keras. Bambu tumbuh (Bambusa sp) dengan cara menyebarkan perakaran dan rhizomanya di bawah tanah.
Tanaman bambu (Bambusa sp) merupakan tanaman yang berdaun tunggal dan termasuk daun yang lengkap karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Hal tersebut telah dijelaskan dalam buku Morfologi Tumbuhan (2016:8) oleh Gembong Tjitrosoepomo yang menyatakan bahwa daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya : pohon pisang (Musa paradisiacal L.), pohon pinang (Areca catechu L.) bambu (Bambusa sp), dan lain-lain.
Bambu (Bambusa sp) merupakan salah satu daun yang digolongkan ke dalam daun lengkap. Daun bambu berbentuk bangun lanset (lanceolatus), karena perbandingan panjang dan lebarnya 3-5: 1 dengan kedua tepi ujung daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit ke atas dan pertemuan pada puncak daun membentuk sudut lancip (lebih dari 90 derajat) yang berarti ujung daun runcing (acatus) dan pangkal yang runcing, biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll. Sedangkan tepi daunnya rata (integer) seperti halnya pada daun nangka (Artocarpus integra Merr) yang juga bertepi rata, dan daging daun bambu seperti perkamen (perkamenteus), karena dapat kita lihat secara langsung tipis tetapi cukup kaku, misalnya terdapat pada daun kelapa (Cocus nucifera L.) Permukaan daun bambu (Bambusa sp) bagian atas kasap (scaber) dan bagian bawah berbulu halus dan rapat (villosus). Daun bambu (Bambusa sp) ini umumnya berwarna hijau dan biasanya sering kita jumpai di hutan-hutan atau perkampungan.
Menurut literatur ujung daun berbentuk runcing (acatus). Sedangkan dari hasil pengamatan saya daun bambu (Bambusa sp) berbentuk meruncing (acuminatus). Pangkal daun (Basis Folii) berbentuk runcing (acatus), daging daun bambu (Bambusa sp) bertipe perkamen (perkamenteus) yaitu tipis namun cukup kaku. (Riana, 2017)

2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi daun tebu :
Kingdom                    : Plantae
Subkingdom               : Tracheobionta
Superdivisi                 : Spermatophyta
Divisi                          : Magnoliophyta
Kelas                          : Liliopsida
Sub kelas                    : Commelinidae
Ordo                           : Cyperales
Family                        : Poaceae
Genus                         : Saccharum
Spesies                       : Saccharum officinarum L.
(Sumber                      : Kurniawan, 2017)
Menurut hasil pengamatan yang kami lakukan, daun tebu (Saccharum offinarum L.) tergolong daun tidak lengkap, karena pada daun tebu hanya terdapat upih atau pelepah daun (vagina) dan helaian daun (lamina). Daun tebu tidak memiliki tangkai daun (petiolus) karena daun tebu langsung menempel pada batang.
Daun tebu (Saccharum offinarum L.) memiliki bentuk bangun daun berupa pita (ligulatus). Ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal daun runcing (acutus), dan tepi daun bertepi rata (integer). Sedangkan daging daun seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun bagian atas kasap (scaber) dan permukaan daun bagian bawah berbulu (pilosus). Daun tebu ini berwarna hijau.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2016:13) menjelaskan mengenai daun yang berupih. Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam berbiji tunggal  (Monocotyledoneae) saja, antara lain suku rumput (Gramineae), suku empon-empon (Zingeberaceace), pisang (Musa sapientum L.), golongan palma (Palmae), dan lain-lain.

3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi daun pisang :
Kingdom                   : Plantae
Divisi            o                      : Magnoliophyta
Classis                       : Liliopsida
Ordo                         : Zigeberales
Familia                      : Musaceae
Genus                        : Musa
Spesies                      : Musa paradisiaca L.
(Sumber                    : Cronquist, 1981)
           Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan daun pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan daun lengkap. Dimana sebelumnya dari buku Geombong Tjitrosoepomo (2016) telah dijelaskan tentang upih atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
           Daun pisang (Musa paradisiaca L.) yang telah kami amati bersifat bangun daun lanset (lanceolatus), ujung daun membulat (rotundatus), pangkal daun membulat (rotundatus), daun pisang memiliki tepi daun rata (integer), daging daunnya seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), karena daun pisang tipis tetapi cukup tegar, daun pisang memiliki permukaan atas mengkilat (nitidus) dan permukaan bawah berselaput lilin (pruinosus) dengan warna daun pisang hijau.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ada perbedaan antara literatur dengan pengamatan yang saya lakukan yaitu pada ujung daun pisang pada literatur membulat (rotundatus) sedangkan hasil pengamatan saya ujung daun pisang berbentuk tumpul (obtusus), karena membentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90o.

4.      Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.)
Klasifikasi daun jarak merah :
Kingdom                    : Plantae
Sub Kingdom             : Viridiplantae
Infra Kingdom           : Streptophyta
Divisi                          : Tracheophyta
Sub Divisi                  : Spermatophytina
Kelas                          : Magnoliopsida
Ordo                           : Malpighiales
Famili                         : Euphorbiaceae
Genus                         : Jatropha L.
Spesies                       : Jatropha gossypifolia L.
(Sumber                      : Anton, 2015)
           Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) termasuk daun tidak lengkap karena tidak ada pelepah atau upih daun (vagina). Dapat dikatakan daun jarak merah hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Tanaman jarak merah mempunyai banyak manfaat di antaranya sebagai tanaman obat dan penghasil lampu.
           Daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) ini mempunyai bangun daun perisai (peltatus), ujung daunnya runcing (acutus), pangkal daun membulat (rotundatus), tepi daunnya bergerigi ganda atau rangkap (biserratus) dan daging daun seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), karena daunnya sangat tipis, tetapi cuku tegar atau kokoh. Permukaan atas pada daun jarak merah licin (laevis) dan permukaan bawah daun suram (opacus) serta warna daun jarak merah hijau kemerahan.

5.      Daun Jarak Hijau (Ricinus communis L.)
Klasifikasi daun jarak hijau :
Kingdom                    : Plantae
Subkingdom               : Trachebionta
Divisio                        : Spermatophyta
Subdivisio                  : Magnoliopsida
Kelas                          : Magnoliopsida
Subkelas                     : Rosidae
Ordo                           : Euphorbiales
Famili                         : Euphorbiacea
Genus                         : Ricinus
Spesies                       : Ricinus communis L.
(Sumber                      : Nurcholis, 2007)
           Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan daun jarak hijau (Ricinus communis L.) tergolong daun tidak lengkap karena tidak mempunyai upih atau pelepah (vagina). Daun jarak hijau hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
           Ciri-ciri daun jarak hijau (Ricinus communis L.) memiliki bangun daun bulat/bundar (orbicularis), ujung daunnya runcing (acutus), pangkal daun membulat (rotundatus), tepi daun berombak (repandus), daging daun seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), permukaan atas daun jarak hijau licin (laevis) dan permukaan bawah daunnya suram (opacus) serta warna daun jarak hijau berwarna hijau.

6.      Daun Widelia (Widelia sp)
Klasifikasi daun widelia :
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub clasis                   : Asteridae
Ordo                           : Asterales
Familia                       : Asteraceae
Genus                         : Widelia
Species                       : Widelia sp
Sumber                       : Cronquist, 1981)
           Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan daun widelia (Widelia sp) digolongkan daun tidak lengkap karena tidak memiliki tangkai daun (petiolus). Daun widelia hanya memilki upih atau pelepah daun (vagina) dan helaian daun (lamina).
           Daun widelia (Widelia sp) memiliki bangun daun yang berbentuk bulat/bundar (orbicularis), ujung daun meruncing (acuminatus), pangkal daunnya meruncing (acuminatus), tepi daun bergerigi ganda atau rangkap (biserratus), daging daun seperti kulit/belulang (coriaceus) karena helaian daun tebal dan kaku, permukaan atas daun widelia berbulu kasar (hispidus) karena jika diraba terasa kasar dan permukaan bawah juga berbulu kasar (hispidus) serta warna daun widelia berwarna hijau.
1.      Daun Keladi (Colacasia sp)
Klasifikasi daun keladi :
Kingdom                    : Plantae
Sub Kingdom             : Viridiplantae
Infra Kingdom           : Streptophyta
Super Divis                : Embryophyta
Divisi                          : Tracheophyta
Sub Divisi                  : Spermatophytina
Kelas                          : Magnoliopsida
Super Ordo                : Lilianae
Ordo                           : Alismatales
Famili                         : Araceae
Genus                         : Colacasia
Spesies                       : Colacasia sp
(Sumber                      : Anton, 2015)
           Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan daun keladi (Colacasia sp) merupakan daun lengkap karena memiliki upih atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun keladi memiliki ciri-ciri bangun daun perisai (peltatus), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun berlekuk (emarginatus), bertepi daun rata (integer), daging daun berbentuk seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) tipis tetapi cukup tegar karena mudah robek, pada permukaan daun atas berselaput lilin (pruinosus) dan permukaan bawah daun juga berselaput lilin (pruinosus) serta warna daunnya hijau.
           Sedangkan menurut literatur daun keladi (Colacasia sp) merupakan daun lengkap karena memiliki helaian daun, tangkai daun dan pelepah. Daun tanaman ini juga termasuk daun tunggal dan memiliki daun yang berjumlah 2 sampai 5 helai. Tangkai daun keladi lembut, berukuran panjang dan padat berisi, serta mempunyai banyak rongga udara yang membuat tanaman beradaptasi pada kondisi tergenang. Tangkai daun ini berwarna hijau dan bergaris. Helaian daun berukuran 6 sampai 60 cm dengan lebar 7 sampai 53 cm berbentuk bulat oval atau lonjong. Ujung helaian daun meruncing, bagian bawahnya berlilin serta taju pangkalnya membulat. Daun talas berbentuk seperti perisai dan ibu tulang daunnya besar bisa dibedakan dengan anak-anak tulang daun lainnya. Tepi daunnya merata serta pertulangan daun menjari.

2.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi daun mangga :
Kingdom                    : Plantae
Sub Kingdom             : Viridiplantae
Infra Kingdom           : Streptophyta
Super Divisi               : Embryophyta
Divisi                          : Tracheophyta
Sub Divisi                  : Spermatophytina
Kelas                          : Magnoliopsida
Super Ordo                : Rosanae
Ordo                           : Sapindales
Famili                         : Anacardiaceae
Genus                         : Mangifera L.
Spesies                       : Mangifera indica L.
(Sumber                      : Vingga, 2018)
           Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan daun mangga (Mangifera indica L.) merupakan daun tidak lengkap karena tidak ada upih atau pelepah daun (vagina). Daun mangga hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun mangga memiliki bangun daun memanjang (oblongus), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer), daging daunnya seperti kulit/belulang (coriaceus), permukaan atas daun mangga kasap (scaber) dan permukaan bawah juga berbentuk kasap (scaber) serta daun manga berwarna hijau tua.
           Sedangkan menurut literatur daun mangga (Mangifera indica L.) merupakan daun tunggal yang secara umum memiliki panjang sekitar 8-40 cm dan lebar 1,25-12,50 cm. Daun manga memiliki bentuk yang bervariasi tergantung dari varietasnya, mulai dari panjang melebar hingga panjang mengecil dengan ujung yang runcing serta sedikit bergetah. Letak daun manga ini terkumpul pada bagian ujung ranting. Selain itu, daun manga memiliki warna hijau muda dan hijau tua, serta memiliki badan tulang yang berurat. Akan tetapi urat tersebut tertutup oleh daun.

3.      Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Klasifikasi daun bunga sepatu :
Kingdom                    : Plantae
Sub Kingdom             : Tracheobionta
Super Divisi               : Spermatophyta
Divisi                          : Magnoliophyta
Kelas                          : Magnoliopsida
Sub Kelas                   : Dilleniidae
Ordo                           : Malvales
Famili                         : Malvaceae
Genus                         : Hibiscus
Spesies                       : Hibiscus rosa-sinensis
(Sumber                      : Anton, 2015)
           Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan daun bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) merupakan daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih atau pelepah daun (vagina). Dapat dikatakan daun bunga sepatu hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun bunga sepatu mempunyai bangun daun berbentuk bulat telur (ovatus), ujung daun meruncing (acuminatus) karena membentuk sudut lancip (lebih kecil dari 90o), pangkal daun membulat (rotundatus), tepi daun bergerigi (serratus), daging daun berbentuk seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), permukaan atas daun berbulu (pilosus) dan permukaan bawah daun juga berbulu (pilosus) serta warna daun berwarna hijau tua.
           Sedangkan menurut literatur secara umum, merupakan tanaman perdu tahunan yang tumbuh dengan tegak dengan ketinggian mencapai 3 meter bahkan lebih. Batang pada bunga sepatu ini bulat, berkayu, keras dengan diameter 9 cm. Batang ini memiliki warna muda ungu dan batang tua memiliki warna putih kotor. Daun bunga sepatu tunggal,bagian tepi tidak merata, pangkal ujung runcing, pangkal tumpul dengan panjang mencapai 10-16 cm, lebar 5-11 cm memiliki warna hijau muda dan hijau tua.

Semoga bermanfaat :)


Daftar pustaka:
Amintarti, Sri. 2019. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP ULM.

Anton, 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Jarak Pagar. Diakses melalui  http://www.materipertanian.com pada tanggal 28 Februari 2019
Aryanto. 2014. Khasiat Jarak Merah. Diakses melalui www.hitambiru.wordpress.com pada tanggal 28 Februari 2019

Aulia, Kimmy. 2014. Morfologi Tumbuhan Praktikum 1 Daun. Diakses melalui www.kimmyaulia.blogspot.com pada tanggal 28 Februari 2019.

Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated System Of Classification Of Flowering Plants. New York : Columbia University Press.

Kurniawan, Fredi. 2017. Klasifikasi Tanaman Jarak. Diakses melalui www.fredikurniawan.com pada tanggal 28 Februari 2019

Nurcholis. 2007. Jarak Hijau Banyak Manfaat. Diakses melalui https://nurcholis.com pada tanggal 28 Februari 2019

Riana. 2017. Klasifikasi Bambu. Diakses melalui www.m.jitunews.com pada tanggal 28 Februari 2019

Rosa. 2018. Menanam Bambu. Diakses melalui www.jitunews.com pada tanggal 28 Februari 2019

Salsabila. 2016. Bunga Widelia. Diakses melalui https://www.bilasal.com pada tanggal 27 Februari 2019

Setiawan, Agus. 2017. Foto Keladi Di Sawah. Diakses melalui www.agussetiawan.id pada tanggal 27 Februari 2019

Taufik, Rahma. 2014. Morfologi Daun Bambu. Diakses melalui https://rahmataufik12.com pada tanggal 28 Februari 2019.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Vingga. 2018. Klasifikasi Daun Mangga. Diakses melalui https://www.vinggajingga.com pada tanggal 28 Februari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKU ILMIAH POPULER ETNOBOTANI Nauclea subdita PADA MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI DESA BAGUS KAB. BARITO KUALA