Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan
dan Modifikasi Batang
Tabel
Hasil Pengamatan
No
|
Nama
spesies
|
Habitus
|
Tipe
Batang
|
Bentuk
Batang
|
Permukaan
Batang
|
Arah
Tumbuh
|
Tipe
Percabangan
|
1.
|
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
|
Herba
|
Batang mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Geragih
|
2.
|
Mendong (Fimbrystilis sp)
|
Herba
|
Batang mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
3.
|
Pisang (Musa paradisiaca L.)
|
Herba
|
Batang basah
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
4.
|
Kembang Telang (Centrosema pubescens)
|
Herba
|
Batang basah
|
Bulat
|
Kasar
|
Membelit ke
kiri
|
Monopodial
|
5.
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Herba
|
Batang rumput
|
Bulat
|
Kasar
|
Memanjat
|
Monopodial
|
6.
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Herba berkayu
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
7.
|
Kaktus (Opuntia vulgaris )
|
Herba
|
Batang basah
|
Pipih kladodia
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
8.
|
Pepaya (Carica papaya L.)
|
Herba berkayu
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Memperlihatkan
berkas-berkas daun
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
9.
|
Jambu biji (Psidium guajava L.)
|
Pohon
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Lepasnya kerak
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
10.
|
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
|
Pohon
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
11.
|
Ketapang (Terminalia catappa L.)
|
Pohon
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
12.
|
Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
|
Pohon
|
Batang berkayu
|
Bulat
|
Berduri
|
Memanjat
|
Monopodial
|
1.
Rumput teki (Cyperus
rotundus)
Klasifikasi rumput teki:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah kami lakukan pada praktikum morfologi yang ke IV ini tentang bentuk
batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang, kami menyimpulkan bahwa
rumput teki (Cyperus rotundus)
tergolong ke dalam habitus herba dengan tipe batang mendong (calamus) yaitu seperti batang rumput
tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, bentuk batang nya bangun
segitiga (triangularis), permukaan
batang nya licin (laevis), arah
tumbuh nya tegak lurus (erectus)
yaitu jika arahnya lurus ke atas, serta tipe percabangannya geragih yang merayap di dalam tanah (flagellum, stolo) yaitu cabang-cabang
kecil yang panjang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas
baru dan kebawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akarnya masing-masing
dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru.
2. Mendong
(Fimbrystilis sp)
Klasifikasi mendong:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyparaceae
Genus : Fimbrystilis
Species : Fimbrystilis sp.
(Sumber : Steenis. 2002)
Mendong
adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah
yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis
rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm. Tumbuhan ini
termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni kurang dari
1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu
tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun
pita dan warna batang hijau.
3.
Pisang (Musa
paradisiaca L.)
Klasifikasi
pisang:
Kingdom :
Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division :
Magnoliophyta
Class :
Liliopsida
Subclass :
Zingiberidae
Order :
Musales
Family :
Musaceae
Genus :
Musa
Species :
M. Paradisiaca L.
(Sumber
:Cronquist,
1981)
Pisang (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu jenis tanaman atau tumbuhan
terna yang memiliki ukuran relatif besar atau raksasa yang berdaun besar dengan
suku Musaceae. Tanaman pisang ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang
dapat dibudidayakan dengan baik pada iklim tropis maupun sub tropis.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah kami lakukan Pisang (Musa
paradisiaca L.) tergolong tanaman herba dengan tipe batang basah (herbaceous), bentuk batang nya bulat (teres), sedangkan permukaan batang nya
licin (laevis), arah tumbuh nya tegak
lurus (erectus) dan tipe
percabangannya monopodial.
4.
Kembang telang (Centrosema
pubescens)
Klasifikasi
kembang telang:
Kingdom : Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rosales
Suku : Cesalpiniaceae
Genus : Centrosema
Jenis : Centrosema pubescens
(Sumber : Cronquist, 1981)
Kembang telang (Centrosema pubescens) mudah tumbuh di
daerah tropis lembab dengan ketinggian 600 – 900 m dpl dengan dengan curah
hujan berkisar 800- 1.500 mm. Kembang telang pada dasarnya dapat tumbuh pada
semua tipe tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus hingga tanah liat. Kembang
telang akan tumbuh dengan optimal pada tanah yang tingkat keasamannya relative.
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang kering, namun hanya berlangsung 3 – 4
bulan, melebihi itu maka akan mati.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah kami lakukan kembang telang (Centrosema
pubescens) tergolong dalam tanaman herba dengan tipe batang basah (herbaceous) yaitu batang yang lunak dan
berair, bentuk batangnya bulat (teres)
seperti halnya pada tanaman bambu (Bambusa
sp.) dan Kelapa (Cocos nucifera
L.) permukaan batang nya berambut (pilosus), arah tumbuhnya membelit kekiri (sinistrorsum volubilis) yaitu jika
dilihat dari atas arah belitan berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dan
tipe percabangannya monopodial semu.
5.
Sirih
(Piper betle L.)
Klasifikasi sirih:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Sirih (Piper betle L.) adalah salah satu tanaman yang memiliki batang
menjalar atau merambat pada tanaman lainnya. Tanaman ini diperkirakan berasal
dari Asia yang menyebar hingga keberbagai daerah kepulauan Afrika, Bonin, Fuji
hingga kepulauan Indonesia.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah kami lakukan sirih (Piper betle L.) tergolong ke dalam tanaman herba dengan tipe batang
basah (herbaceous) yaitu batang yang
lunak dan berair, bentuk batang nya bulat (teres)
dengan permukaan batang berambut (pilosus)
yang juga terdapat pada tembakau (Nicotiana
tabacum L.), arah tumbuhnya memanjat (scandens)
yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang, dalam hal ini
sirih (Piper betle L.) menggunakan
akar pelekat sebagai penunjangnya. Tipe percabangan nya monopodial.
6.
Bambu (Bambusa
sp.)
Klasifikasi
bambu:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Tanaman bambu (Bambusa sp.) masih tergolong keluarga
dengan graminae (rumput-rumputan) atau disebut dengan Hiant Gras (rumput
raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumpal batang berbulu yang dapat tumbuh
dengan bertahap, dari mulai rebung, batang mudah dan sudah dewasa pada umur 3-4
tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga,
berdinding keras, dan pada setiap buki memiliki tunas atau cabang.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah kami lakukan bambu (Bambusa
sp.) tergolong ke dalam tanaman perdu dengan tipe batang rumput (calmus) yaitu batang yang tidak keras,
mempunyai bentuk batang yang bulat (teres)
dengan permukaan batang licin (laevis),
arah tumbuh nya tegak lurus (erectus),
tipe percabangannya monopodial.
Berdasarkan literatur bentuk
batang bambu (Bambusa sp.) ini bulat.
Hal ini terlihat jelas pada batang bambu, ketika dipotong secara melintang juga
tampak bahwa bentuk batang ini bulat. Batang bambu (Bambusa sp) yang dipotong dengan menggunakan pisau bisa menjadikan
batang tersebut pecah, kebanyakan orang memotong batang bambu (Bambusa sp) dengan menggunakan gergaji.
(Tjitrosoepomo. Gembong, 2016)
7.
Kaktus
(Opuntia vulgaris)
Klasifikasi kaktus:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Cactaceae
Genus :
Opuntia
Species :
Opuntia vulgaris Mill.
(Sumber : Azkia., 2015)
Beradasarkan hasil pengamatan
yang telah kami lakukan kaktus (Opuntia vulgaris)
tergolong ke dalam tanaman herba dengan tipe batang basah (herbaceous), bentuk batangnya pipih dan biasanya lalu melebar
menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula, yang digunakan untuk
menyimpan air ketika nanti dibutuhkan, permukaan batangnya berduri (spinosus) yang merupakan modifikasi dari
daun, arah pertumbuhannya tegak lurus (erectus)
dan tipe percabangannya monopodial.
8.
Pepaya
(Carica papaya L.)
Klasifikasi pepaya:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman
berhabitat asli di hutan tropis. Walaupun begitu, tanaman ini juga dapat tumbuh
dengan subur di daerah sub-tropis, daerah basah, lembab, dataran rendah maupun
pegunungan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
kami lakukan pepaya (Carica papaya
L.) tergolong kedalam tanaman herba berkayu dengan tipe batang basah (herbaceous), bentuk batang nya bulat (teres) dengan permukaan batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun, arah pertumbuhannya tegak lurus (erectus) tipe percabangannya monopodial.
9.
Jambu
biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi jambu biji:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah kami lakukan mengenai bentuk batang, arah tumbuh,
permukaan dan modifikasi batang, kami menyimpulkan jambu biji (Psidium guajava L.) tergolong tanaman pohon
dengan tipe batang, batang berkayu (lignosus),
bentuk batang nya bulat (teres),
permukaan batangnya memperlihatkan keadaan-keadaan lain seperti lepasnya kerak
pada batang, arah pertumbuhan batangnya tegak lurus (erectus), dan tipe percabangannya monopodial.
Daftar Pustaka:
Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated System Of
Classification Of Flowering Plants. New York : Columbia University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Komentar
Posting Komentar